PENINGKATAN PROFESIONALISME AKUNTAN
DI MASA PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA
PENDAHULUAN
Sejak kurang lebih bulan Juni 1997, negara kita dilanda suatu krisis
ekonomi yang sangat dasyat, yang hingga saat ini pemulihannya masih
terus diupayakan oleh anggota kabinet reformasi. Adapun kejadian
awalnya yaitu adanya penarikan dana oleh para fund manager asing
yang melakukan penarikan besar-besaran, kejadian ini berakibat ter-
kurasnya devisa yang disertai melemahnya mata uang rupiah terhadap
mata uang asing. Dampak lainnya yaitu tingginya tingkat inflasi dan
suku bunga deposito di bank, sehingga hampir seluruh bank mengalami
negatif spread yang berdampak modal bank menjadi negatif. Bagi peru-
sahaan atau perseorangan yang memiliki pinjaman di bank-pun terkena
dampaknya, yaitu mereka harus membayar lebih besar bunga yang harus
dibayarkan atas pinjamannya itu, sehingga banyak perusahaan yang
menunggak karena tidak mampu memenuhi kewajibannya. Di lain pihak
karena daya beli masyarakat menurun, maka produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tidak dapat diserap oleh konsumen, keadaan ini mem-
perburuk keadaan dari seluruh sektor riil.
Singkatnya saat ini, keadaannya sebagai berikut :
1. Banyak perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan ja-
sa, & perusahaan dagang mengalami kesulitan keuangan & bangkrut.
2. Banyak bank yang dilikuidasi, akibat negatif spread dan debitur
macet yang semua ini akibat lemahnya pengawasan bank & kelemahan
pengurus dan pemilik bank yang bekerja kurang profesional.
3. Tingkat inflasi tinggi sekali, yang mengakibatkan daya beli
masyarakat menurun.
4. Tingkat pengangguran sangat tinggi.
5. Nilai tukar rupiah kurang stabil.
Hingga saat ini pemerintah masih terus berusaha memulihkan
ekonomi Indonesia, dan memang harus kita akui bahwa arah perbaikan
sudah sedikit menunjukkan hasil, hal ini dapat dilihat dari tingkat
inflasi yang mulai terkendali, suku bunga perbankan sudah mulai
turun dan nilai tukar rupiah mulai dapat dikendalikan dan bantuan
dari IMF dan lembaga keuangan asing terus berjalan. Jika dikaitkan
dengan keadaan dimasa pemulihan ekonomi Indonesia dengan profesi
akuntan, banyak yang bisa dilakukan oleh para akuntan melalui jasa-
nya untuk membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi negara kita
ini. Karena bagi perusahaan-perusahaan yang juga sedang mengalami
kesulitan saat ini, perusahaan ini harus mempunyai konsep dan stra-
tegi yang jitu agar bisa tetap bertahan.
Dalam hal ini, peranan informasi akuntansi yang dihasilkan
melalui sistem akuntansi yang baik sangatlah menolong dalam menentu-
kan dan mencari jalan keluar dimasa sulit seperti sekarang ini. Dari
data akuntansi dapatlah diidentifikasi masalah yang sedang dihadapi
masing-masing perusahaan, dan mencarikan berbagai alternatif peme-
cahan yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Untuk hal ini peranan akuntan sangatlah besar, karena akuntan-
lah yang dapat membantu manajemen menginterprestasikan data akun-
tansi yang ada dalam suatu perusahaan, dalam hal ini profesionalisme
akuntan sangat menentukan untuk mencarikan jalan keluar di dalam
menghadapi kesulitan yang sedang dialami perusahaan.
KEADAAN DAN MASALAH TENAGA KERJA AKUNTAN DI INDONESIA
Profesi akuntan Indonesia bila dibandingkan dengan profesi
lain memang relatif belum terlalu tua. Profesi akuntan belum dikenal
secara luas oleh masyarakat Indonesia, bahkan pada kalangan usahawan
sekalipun.
Pada dekade 1950-an, juru buku-pun dikenal sebagai akuntan. Se-
hingga banyak kantor administrasi, yang membantu membuat pembukuan &
neraca menamakan dirinya Kantor Akuntan. Dengan dikeluarkannya
Undang-undang Nomor 34 tahun 1954, maka pemakaian gelar akuntan ini
ditertibkan. Hanya yang lulus dari perguruan tinggi negeri saja yang
berhak menggunakan gelar akuntan. Walaupun gelar akuntan sudah ada
pengaturannya, namun jasa akuntan itu sendiri tetap belum dikenal
dengan baik. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan perusahaan Indo-
nesia lebih banyak bertumpu pada perorangan atau keluarga. Tidak
banyak perusahaan yang dimiliki publik secara luas. Perseroan Terba-
tas lebih banyak berupa perseroan tertutup, pemegang sahamnya terdi-
ri dari kerabat atau handai tolan. Kondisi kepemilikan perusahaan
yang demikian tidak memberikan peluang kepada profesi akuntan untuk
tumbuh.
Hubungan kekerabatan dan kolegialitas, tidak memerlukan pihak
independen untuk memberikan penilaian. Perselisihan antar pemegang
saham diakhiri dengan keluarnya pihak yang tidak puas dari perseroan
atau dengan saling pengertian atau bubar. Masalahnya sendiri sering
tidak terpecahkan.
Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat
bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak dibayangkan sebagai
sektor usaha, sekarang menjadi usaha besar. Perkembangan profesi
akuntan terasa lebih meninggi setelah tahun 1985, berbarengan dengan
menggeliatnya Bursa Efek Jakarta. Bunga bank yang tinggi mendorong
orang mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan permodalannya,
persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi dengan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia.
Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membu-
tuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Sejak
itulah profesi akuntan mulai dipertimbangkan keberadaannya. Jasa
akuntan sangat diperlukan.
Dalam hal ini, profesionalisme akuntan dituntut semakin tinggi
untuk memenuhi kebutuhan stake holder yang semakin tinggi pula. Kea-
daan ini lebih dipacu lagi dengan globalisasi. Ibarat air, apabila
di suatu tempat meluap, maka luapan akan mengalir ke bawah. Demikian
juga dunia usaha termasuk usaha jasa akuntansi. Apabila persaingan
dipasar dalam negeri sudah sangat sesak, maka dengan globalisasi di
mana batas-batas negara semakin tipis, memungkinkan arena akan
pindah ke negara-negara lain. Negara berkembang menjadi sasaran lim-
pahan ini, khususnya yang potensinya besar seperti negara-negara
berkembang. Disinilah masalah ketangguhan profesionalisme kita diuji.
JASA AKUNTAN DI INDONESIA
Jasa akuntansi di Indonesia terbagi menjadi jasa :
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Manajemen
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Pemerintah
Jasa akuntan publik di Indonesia akan dipengaruhi perkembangan
perusahaan multinasional. Audit laporan keuangan perusahaan multina-
sional akan dikuasai kantor akuntan yang berada di negara induk
perusahaan dan yang mempunyai jaringan internasional. Dalam hubungan
ini, Kantor Akuntan asing yang saat ini beroperasi di Indonesia
dalam bentuk korespondensi dengan kantor akuntan domestik, nantinya
akan dapat membuka cabang yang berdiri sendiri.
Kantor Akuntan asing lebih efisien, lebih menguasai teknologi
informasi dibandingkan dengan kantor Akuntan Publik Indonesia, se-
hingga persaingan akan lebih ketat.
Tenaga akuntan Indonesia yang bekerja di bidang akuntan publik,
akuntan manajemen, pendidik, maupun akuntan pemerintah masih lemah
dalam penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi,sehingga tidak
dapat bersaing dengan lulusan luar negeri.
ARAH PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN DAYA SAING
Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke dalam bukunya,Auditing An
Integrated Approach mengatakan sebagai berikut "The third general
standard involves due care in the performance of all aspects of au-
diting. Simply stated, this means that the auditor is a professional
responsible for fulfilling his or her duties diligently and care-
fully. As an illustration, due care includes consideration of the
completeness of the working papers, the sufficiency of the audit
evidence, and the appropriateness of the audit report. As a profes-
sional, the auditor must avoid negligence and bad faith, but the
auditor is not expected to make perfect judgments in every instance".
Dari kutipan di atas, akuntan pemeriksa dituntut bekerja secara
profesional di dalam melakukan tugasnya, sedangkan menurut Standar
Profesional Akuntan Publik yg disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia
hal 201.1 dikatakan sebagai berikut :
Butir 01 Standar umum pertama berbunyi "Audit harus dilaksanakan
oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
cukup sebagai auditor". Sedangkan butir 03 Tentang Pelatihan dan Ke-
ahlian Auditor Independen menyatakan bahwa "Dalam melaksanakan audit
untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat,auditor harus senantiasa
bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang
auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan
formalnya yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya
dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang
profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.
Pelatihan ini harus cukup mencakup aspek teknis maupun pendidikan
umum".
Dari dua kutipan di atas, pada intinya akuntan harus terus menja-
ga dan mengembangkan profesionalismenya dalam menjalankan seluruh
tugasnya, karenanya dapatlah diuraikan hal-hal yang harus dilakukan
oleh setiap akuntan sesuai dengan bidangnya sebagai berikut :
1. Profesionalisme akan dapat ditingkatkan melalui penguasaan bahasa
asing, teknologi informasi, dan penguasaan metode akuntansi untuk
transaksi perusahaan multinasional.
2. Akuntan publik yang profesional adalah mereka yang kompeten dalam
melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan domestik dan
multinasional dengan sistem manual atau berbasis teknologi infor-
masi. Kantor akuntan publik juga haus mempunyai kompetensi di
bidang review dan kompilasi.
3. Akuntansi manajemen perlu meningkatkan profesionalismenya di
bidang metode akuntansi untuk transaksi perusahaan nasional dan
multinasional, penguasaan bahasa asing, dan teknologi informasi.
Akuntan manajemen juga perlu memiliki kemampuan dalam bidang ko-
munikasi dan manajemen, sehingga dapat berperan dalam proses
pengambilan keputusan.
4. Akuntan pendidik harus dapat melakukan transfer of knowledge ke-
pada mahasiswanya, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan
menguasai pengetahuan bisnis dan akuntansi, teknologi informasi
dan mampu mengembangkan pengetahuannya melalui penelitian.
5. Akuntan pemerintah harus menguasai akuntansi dan audit pemerinta-
han serta audit perusahaan karena lingkup keuangan negara juga
meliputi BUMN dan BUMD.Dengan penguasaan teknologi informasi akan
meningkatkan profesionalisme akuntan pemerintah.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa akuntan yang profe-
sional itu adalah akuntan yang selalu mengembangkan dan meningkatkan
terus pengetahuannya, & menjunjung tinggi kode etik profesinya pada
waktu melakukan tugasnya.
TINDAKAN-TINDAKAN PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA
1. Mengendalikan tingkat inflasi dengan cara mengurangi uang yang
beredar dan memperbaiki jalur distribusi atas kebutuhan pokok.
2. Melakukan likuidasi terhadap bank-bank yang memiliki jumlah mo-
dal yang negatifnya cukup besar, dengan demikian diharapkan hanya
bank yang sehat saja yang layak masih jalan.
3. Mengembalikan daya beli masyarakat yang merosot, dengan jalan
memberikan berbagai skema kredit dengan tingkat bunga yang rendah.
Dengan demikian usaha-usaha kecil yang mengalami kesulitan dana
dapat bangkit kembali.
4. Membangun ekonomi kerakyatan melalui pendirian lembaga pembiayaan
alterantif seperti pendirian Perusahaan Perseroan Permodalan Na-
sional Madani perusahaan ini kegiatannya melakukan investasi pada
perusahaan pasangan usahanya. Pola pembiayaan demikian sangat me-
ringankan para pengusaha, karena tidak ada beban tetap seperti
bunga, tetapi polanya bagi hasil.
5. Melibatkan koperasi dalam kegiatan penyaluran kredit dan distri-
busi kebutuhan-kebutuhan masyarakat luas.
6. Mempermudah prosedur pemberian kredit program yang dilakukan oleh
bank pelaksana.
7. Menurunkan tingkat bunga bank, untuk meringankan beban para
penguasaha.
8. Melakukan rekapitalisasi perbankan, hal ini perlu dilakukan agar
dengan sehatnya kembali bank yang merupakan motor pertumbuhan
ekonomi dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
9. Banyak perusahaan yang mengajukan reschedule dan restructure atas
kredit yang diterima dari bank, hal ini diajukan oleh banyak pe-
rusahaan agar tetap terus jalan.
Langkah-langkah tersebut di atas merupakan upaya-upaya pemulihan
perekonomian Indonesia yang sedang dilakukan pemerintah, menurut
saya usaha ini apabila dilakukan secra konsisten disertai dengan
adanya jaminan keamanan dari pemerintah, maka dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama ekonomi indonesia dapat pulih kembali.
PERANAN AKUNTAN DIMASA PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA
Para pengusaha yang tangguh atau manajemen perusahaan yang pro-
fesional, akan selalu mencari jalan keluar semaksimal mungkin untuk
dapat keluar dari segala kesulitan yang sedang menimpa usahanya.
Di dalam mengatasi segala kesulitan yang dihadapinya, ataupun
untuk mengembangkan usahanya para pengelola perusahaan membutuhkan
informasi akuntansi dalam membuat keputusannya, hal ini sesuai
dengan yang dikatakan oleh Horngren, Sundem dan Stratton dalam buku-
nya Management Accounting mengatakan bahwa: "Ultimately, all accoun-
ting information is accumulated to help someone make decisions. That
someone may be company president, a production manager, a hospital
or school administrator, a sales manager, a shareholder, a small
business owner, a politician - the list is almost infinite".
Di mana informasi akuntansi disini, dapat dihasilkan melalui sistem
akuntansi, yaitu suatu mekanisme formal untuk mengarahkan, mengorga-
nisasi & mengkomunikasikan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan
oleh organisasi.
Dalam rangka penyediaan informasi akuntan ini, peranan akuntansi
besar sekali, karena akuntan telah didik melalui pendidikan formal
tentang hal ini. Tetapi pendidikan formal saja tidak cukup untuk hal
ini, karenanya harus terus ilmu yang telah dimilikinya dikembangkan
melalui iktu serta seminar-seminar atau mengikuti pendidikan dibi-
dang manajemen keuangan dan lainnya. Dengan demikian proses pening-
katan profesionalisme melalui jalur pendidikan dapat tercapai.
Jika ini sudah dilakukan maka ada yang juga diperhatikan kaitannya
dengan profesionalisme yaitu akuntan harus terus menjunjung tinggi
kehormatannya dengan selalu mentaati kode etik di dalam melaksanakan
tugasnya.
Berdasarkan pengalaman penulis yang bekerja dalam bidang perbankan
dan lembaga keuangan lainnya, terdapat masalah yang sangat besar
dalam rangka penyaluran kredit atau dananya, masalah tersebut adalah
lemahnya administrasi keuangan dan akuntansinya. Banyak perusahaan
di Indonesia dijalankan dengan cara-cara yang konvensional bahkan
tidak jarang ditemui perusahaan yang bentuk Perseroan Terbatas tidak
memiliki laporan keuangan. Hal ini sangat sulit bagi bank menilai
performance dari perusahaan tersebut, sehingga penyaluran kredit
kepada perusa-haan tersebut akan terhambat.
Karenanya kita semua harus memasyara-katkan kepada para pengusa-
ha, bahwa data akuntansi itu sangat penting untuk mengendalikan
kegiatan usaha perusahaan sehari-hari maupun dalam rangka pengam-
bilan keputusan yang sifatnya tidak rutin, ini semua merupakan tan-
tangan bagi Akuntan Manajemen sekaligus menjadi peluang dalam men-
cari pekerjaan dan mengembangkan kariernya.
Bagi akuntan pendidik juga memegang peranan penting, terutama
harus terus meningkatkan selain ilmu akuntansinya,juga harus belajar
tentang metode mengajar yang baik dan menguasai ilmu komunikasi
sehingga transfer of knowledge di ruang kuliah dapat berjalan dengan
baik.
Sumber : Google