Manfaat Madu







Manfaat Madu

Mudah dicerna:

Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik. Rendah kalori: Kualitas madu lain adalah, jika dibandingkan dengan jumlah gula yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan. Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar.

Membantu pembentukan darah:
Madu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.

Membunuh bakteri:
Sifat madu yang membunuh bakteri disebut "efek inhibisi". Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik bahwa lebah yang baru lahir dalam koloni diberi makan madu encer oleh lebah-lebah yang bertanggung jawab merawat mereka-seolah mereka tahu kemampuan madu ini.

Royal jelly:
Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi ini mengandung gula, protein, lemak, dan berbagai vitamin. Royal jelly digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.





Sumber : Google




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PENINGKATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI MASA PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA

PENINGKATAN PROFESIONALISME AKUNTAN

DI MASA PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA

PENDAHULUAN

Sejak kurang lebih bulan Juni 1997, negara kita dilanda suatu krisis

ekonomi yang sangat dasyat, yang hingga saat ini pemulihannya masih

terus diupayakan oleh anggota kabinet reformasi. Adapun kejadian

awalnya yaitu adanya penarikan dana oleh para fund manager asing

yang melakukan penarikan besar-besaran, kejadian ini berakibat ter-

kurasnya devisa yang disertai melemahnya mata uang rupiah terhadap

mata uang asing. Dampak lainnya yaitu tingginya tingkat inflasi dan

suku bunga deposito di bank, sehingga hampir seluruh bank mengalami

negatif spread yang berdampak modal bank menjadi negatif. Bagi peru-

sahaan atau perseorangan yang memiliki pinjaman di bank-pun terkena

dampaknya, yaitu mereka harus membayar lebih besar bunga yang harus

dibayarkan atas pinjamannya itu, sehingga banyak perusahaan yang

menunggak karena tidak mampu memenuhi kewajibannya. Di lain pihak

karena daya beli masyarakat menurun, maka produk yang dihasilkan

oleh perusahaan tidak dapat diserap oleh konsumen, keadaan ini mem-

perburuk keadaan dari seluruh sektor riil.

Singkatnya saat ini, keadaannya sebagai berikut :

1. Banyak perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan ja-

sa, & perusahaan dagang mengalami kesulitan keuangan & bangkrut.

2. Banyak bank yang dilikuidasi, akibat negatif spread dan debitur

macet yang semua ini akibat lemahnya pengawasan bank & kelemahan

pengurus dan pemilik bank yang bekerja kurang profesional.

3. Tingkat inflasi tinggi sekali, yang mengakibatkan daya beli

masyarakat menurun.

4. Tingkat pengangguran sangat tinggi.

5. Nilai tukar rupiah kurang stabil.

Hingga saat ini pemerintah masih terus berusaha memulihkan

ekonomi Indonesia, dan memang harus kita akui bahwa arah perbaikan

sudah sedikit menunjukkan hasil, hal ini dapat dilihat dari tingkat

inflasi yang mulai terkendali, suku bunga perbankan sudah mulai

turun dan nilai tukar rupiah mulai dapat dikendalikan dan bantuan

dari IMF dan lembaga keuangan asing terus berjalan. Jika dikaitkan

dengan keadaan dimasa pemulihan ekonomi Indonesia dengan profesi

akuntan, banyak yang bisa dilakukan oleh para akuntan melalui jasa-

nya untuk membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi negara kita

ini. Karena bagi perusahaan-perusahaan yang juga sedang mengalami

kesulitan saat ini, perusahaan ini harus mempunyai konsep dan stra-

tegi yang jitu agar bisa tetap bertahan.

Dalam hal ini, peranan informasi akuntansi yang dihasilkan

melalui sistem akuntansi yang baik sangatlah menolong dalam menentu-

kan dan mencari jalan keluar dimasa sulit seperti sekarang ini. Dari

data akuntansi dapatlah diidentifikasi masalah yang sedang dihadapi

masing-masing perusahaan, dan mencarikan berbagai alternatif peme-

cahan yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada.

Untuk hal ini peranan akuntan sangatlah besar, karena akuntan-

lah yang dapat membantu manajemen menginterprestasikan data akun-

tansi yang ada dalam suatu perusahaan, dalam hal ini profesionalisme

akuntan sangat menentukan untuk mencarikan jalan keluar di dalam

menghadapi kesulitan yang sedang dialami perusahaan.

KEADAAN DAN MASALAH TENAGA KERJA AKUNTAN DI INDONESIA

Profesi akuntan Indonesia bila dibandingkan dengan profesi

lain memang relatif belum terlalu tua. Profesi akuntan belum dikenal

secara luas oleh masyarakat Indonesia, bahkan pada kalangan usahawan

sekalipun.

Pada dekade 1950-an, juru buku-pun dikenal sebagai akuntan. Se-

hingga banyak kantor administrasi, yang membantu membuat pembukuan &

neraca menamakan dirinya Kantor Akuntan. Dengan dikeluarkannya

Undang-undang Nomor 34 tahun 1954, maka pemakaian gelar akuntan ini

ditertibkan. Hanya yang lulus dari perguruan tinggi negeri saja yang

berhak menggunakan gelar akuntan. Walaupun gelar akuntan sudah ada

pengaturannya, namun jasa akuntan itu sendiri tetap belum dikenal

dengan baik. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan perusahaan Indo-

nesia lebih banyak bertumpu pada perorangan atau keluarga. Tidak

banyak perusahaan yang dimiliki publik secara luas. Perseroan Terba-

tas lebih banyak berupa perseroan tertutup, pemegang sahamnya terdi-

ri dari kerabat atau handai tolan. Kondisi kepemilikan perusahaan

yang demikian tidak memberikan peluang kepada profesi akuntan untuk

tumbuh.

Hubungan kekerabatan dan kolegialitas, tidak memerlukan pihak

independen untuk memberikan penilaian. Perselisihan antar pemegang

saham diakhiri dengan keluarnya pihak yang tidak puas dari perseroan

atau dengan saling pengertian atau bubar. Masalahnya sendiri sering

tidak terpecahkan.

Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat

bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak dibayangkan sebagai

sektor usaha, sekarang menjadi usaha besar. Perkembangan profesi

akuntan terasa lebih meninggi setelah tahun 1985, berbarengan dengan

menggeliatnya Bursa Efek Jakarta. Bunga bank yang tinggi mendorong

orang mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan permodalannya,

persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi dengan

berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia.

Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membu-

tuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Sejak

itulah profesi akuntan mulai dipertimbangkan keberadaannya. Jasa

akuntan sangat diperlukan.

Dalam hal ini, profesionalisme akuntan dituntut semakin tinggi

untuk memenuhi kebutuhan stake holder yang semakin tinggi pula. Kea-

daan ini lebih dipacu lagi dengan globalisasi. Ibarat air, apabila

di suatu tempat meluap, maka luapan akan mengalir ke bawah. Demikian

juga dunia usaha termasuk usaha jasa akuntansi. Apabila persaingan

dipasar dalam negeri sudah sangat sesak, maka dengan globalisasi di

mana batas-batas negara semakin tipis, memungkinkan arena akan

pindah ke negara-negara lain. Negara berkembang menjadi sasaran lim-

pahan ini, khususnya yang potensinya besar seperti negara-negara

berkembang. Disinilah masalah ketangguhan profesionalisme kita diuji.

JASA AKUNTAN DI INDONESIA

Jasa akuntansi di Indonesia terbagi menjadi jasa :

1. Akuntan Publik

2. Akuntan Manajemen

3. Akuntan Pendidik

4. Akuntan Pemerintah

Jasa akuntan publik di Indonesia akan dipengaruhi perkembangan

perusahaan multinasional. Audit laporan keuangan perusahaan multina-

sional akan dikuasai kantor akuntan yang berada di negara induk

perusahaan dan yang mempunyai jaringan internasional. Dalam hubungan

ini, Kantor Akuntan asing yang saat ini beroperasi di Indonesia

dalam bentuk korespondensi dengan kantor akuntan domestik, nantinya

akan dapat membuka cabang yang berdiri sendiri.

Kantor Akuntan asing lebih efisien, lebih menguasai teknologi

informasi dibandingkan dengan kantor Akuntan Publik Indonesia, se-

hingga persaingan akan lebih ketat.

Tenaga akuntan Indonesia yang bekerja di bidang akuntan publik,

akuntan manajemen, pendidik, maupun akuntan pemerintah masih lemah

dalam penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi,sehingga tidak

dapat bersaing dengan lulusan luar negeri.

ARAH PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN DAYA SAING

Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke dalam bukunya,Auditing An

Integrated Approach mengatakan sebagai berikut "The third general

standard involves due care in the performance of all aspects of au-

diting. Simply stated, this means that the auditor is a professional

responsible for fulfilling his or her duties diligently and care-

fully. As an illustration, due care includes consideration of the

completeness of the working papers, the sufficiency of the audit

evidence, and the appropriateness of the audit report. As a profes-

sional, the auditor must avoid negligence and bad faith, but the

auditor is not expected to make perfect judgments in every instance".

Dari kutipan di atas, akuntan pemeriksa dituntut bekerja secara

profesional di dalam melakukan tugasnya, sedangkan menurut Standar

Profesional Akuntan Publik yg disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia

hal 201.1 dikatakan sebagai berikut :

Butir 01 Standar umum pertama berbunyi "Audit harus dilaksanakan

oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis

cukup sebagai auditor". Sedangkan butir 03 Tentang Pelatihan dan Ke-

ahlian Auditor Independen menyatakan bahwa "Dalam melaksanakan audit

untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat,auditor harus senantiasa

bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang

auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan

formalnya yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya

dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang

profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.

Pelatihan ini harus cukup mencakup aspek teknis maupun pendidikan

umum".

Dari dua kutipan di atas, pada intinya akuntan harus terus menja-

ga dan mengembangkan profesionalismenya dalam menjalankan seluruh

tugasnya, karenanya dapatlah diuraikan hal-hal yang harus dilakukan

oleh setiap akuntan sesuai dengan bidangnya sebagai berikut :

1. Profesionalisme akan dapat ditingkatkan melalui penguasaan bahasa

asing, teknologi informasi, dan penguasaan metode akuntansi untuk

transaksi perusahaan multinasional.

2. Akuntan publik yang profesional adalah mereka yang kompeten dalam

melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan domestik dan

multinasional dengan sistem manual atau berbasis teknologi infor-

masi. Kantor akuntan publik juga haus mempunyai kompetensi di

bidang review dan kompilasi.

3. Akuntansi manajemen perlu meningkatkan profesionalismenya di

bidang metode akuntansi untuk transaksi perusahaan nasional dan

multinasional, penguasaan bahasa asing, dan teknologi informasi.

Akuntan manajemen juga perlu memiliki kemampuan dalam bidang ko-

munikasi dan manajemen, sehingga dapat berperan dalam proses

pengambilan keputusan.

4. Akuntan pendidik harus dapat melakukan transfer of knowledge ke-

pada mahasiswanya, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan

menguasai pengetahuan bisnis dan akuntansi, teknologi informasi

dan mampu mengembangkan pengetahuannya melalui penelitian.

5. Akuntan pemerintah harus menguasai akuntansi dan audit pemerinta-

han serta audit perusahaan karena lingkup keuangan negara juga

meliputi BUMN dan BUMD.Dengan penguasaan teknologi informasi akan

meningkatkan profesionalisme akuntan pemerintah.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa akuntan yang profe-

sional itu adalah akuntan yang selalu mengembangkan dan meningkatkan

terus pengetahuannya, & menjunjung tinggi kode etik profesinya pada

waktu melakukan tugasnya.

TINDAKAN-TINDAKAN PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA

1. Mengendalikan tingkat inflasi dengan cara mengurangi uang yang

beredar dan memperbaiki jalur distribusi atas kebutuhan pokok.

2. Melakukan likuidasi terhadap bank-bank yang memiliki jumlah mo-

dal yang negatifnya cukup besar, dengan demikian diharapkan hanya

bank yang sehat saja yang layak masih jalan.

3. Mengembalikan daya beli masyarakat yang merosot, dengan jalan

memberikan berbagai skema kredit dengan tingkat bunga yang rendah.

Dengan demikian usaha-usaha kecil yang mengalami kesulitan dana

dapat bangkit kembali.

4. Membangun ekonomi kerakyatan melalui pendirian lembaga pembiayaan

alterantif seperti pendirian Perusahaan Perseroan Permodalan Na-

sional Madani perusahaan ini kegiatannya melakukan investasi pada

perusahaan pasangan usahanya. Pola pembiayaan demikian sangat me-

ringankan para pengusaha, karena tidak ada beban tetap seperti

bunga, tetapi polanya bagi hasil.

5. Melibatkan koperasi dalam kegiatan penyaluran kredit dan distri-

busi kebutuhan-kebutuhan masyarakat luas.

6. Mempermudah prosedur pemberian kredit program yang dilakukan oleh

bank pelaksana.

7. Menurunkan tingkat bunga bank, untuk meringankan beban para

penguasaha.

8. Melakukan rekapitalisasi perbankan, hal ini perlu dilakukan agar

dengan sehatnya kembali bank yang merupakan motor pertumbuhan

ekonomi dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

9. Banyak perusahaan yang mengajukan reschedule dan restructure atas

kredit yang diterima dari bank, hal ini diajukan oleh banyak pe-

rusahaan agar tetap terus jalan.

Langkah-langkah tersebut di atas merupakan upaya-upaya pemulihan

perekonomian Indonesia yang sedang dilakukan pemerintah, menurut

saya usaha ini apabila dilakukan secra konsisten disertai dengan

adanya jaminan keamanan dari pemerintah, maka dalam jangka waktu

yang tidak terlalu lama ekonomi indonesia dapat pulih kembali.

PERANAN AKUNTAN DIMASA PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA

Para pengusaha yang tangguh atau manajemen perusahaan yang pro-

fesional, akan selalu mencari jalan keluar semaksimal mungkin untuk

dapat keluar dari segala kesulitan yang sedang menimpa usahanya.

Di dalam mengatasi segala kesulitan yang dihadapinya, ataupun

untuk mengembangkan usahanya para pengelola perusahaan membutuhkan

informasi akuntansi dalam membuat keputusannya, hal ini sesuai

dengan yang dikatakan oleh Horngren, Sundem dan Stratton dalam buku-

nya Management Accounting mengatakan bahwa: "Ultimately, all accoun-

ting information is accumulated to help someone make decisions. That

someone may be company president, a production manager, a hospital

or school administrator, a sales manager, a shareholder, a small

business owner, a politician - the list is almost infinite".

Di mana informasi akuntansi disini, dapat dihasilkan melalui sistem

akuntansi, yaitu suatu mekanisme formal untuk mengarahkan, mengorga-

nisasi & mengkomunikasikan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan

oleh organisasi.

Dalam rangka penyediaan informasi akuntan ini, peranan akuntansi

besar sekali, karena akuntan telah didik melalui pendidikan formal

tentang hal ini. Tetapi pendidikan formal saja tidak cukup untuk hal

ini, karenanya harus terus ilmu yang telah dimilikinya dikembangkan

melalui iktu serta seminar-seminar atau mengikuti pendidikan dibi-

dang manajemen keuangan dan lainnya. Dengan demikian proses pening-

katan profesionalisme melalui jalur pendidikan dapat tercapai.

Jika ini sudah dilakukan maka ada yang juga diperhatikan kaitannya

dengan profesionalisme yaitu akuntan harus terus menjunjung tinggi

kehormatannya dengan selalu mentaati kode etik di dalam melaksanakan

tugasnya.

Berdasarkan pengalaman penulis yang bekerja dalam bidang perbankan

dan lembaga keuangan lainnya, terdapat masalah yang sangat besar

dalam rangka penyaluran kredit atau dananya, masalah tersebut adalah

lemahnya administrasi keuangan dan akuntansinya. Banyak perusahaan

di Indonesia dijalankan dengan cara-cara yang konvensional bahkan

tidak jarang ditemui perusahaan yang bentuk Perseroan Terbatas tidak

memiliki laporan keuangan. Hal ini sangat sulit bagi bank menilai

performance dari perusahaan tersebut, sehingga penyaluran kredit

kepada perusa-haan tersebut akan terhambat.

Karenanya kita semua harus memasyara-katkan kepada para pengusa-

ha, bahwa data akuntansi itu sangat penting untuk mengendalikan

kegiatan usaha perusahaan sehari-hari maupun dalam rangka pengam-

bilan keputusan yang sifatnya tidak rutin, ini semua merupakan tan-

tangan bagi Akuntan Manajemen sekaligus menjadi peluang dalam men-

cari pekerjaan dan mengembangkan kariernya.

Bagi akuntan pendidik juga memegang peranan penting, terutama

harus terus meningkatkan selain ilmu akuntansinya,juga harus belajar

tentang metode mengajar yang baik dan menguasai ilmu komunikasi

sehingga transfer of knowledge di ruang kuliah dapat berjalan dengan

baik.





Sumber : Google

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS